[ANALISA] Normalisasi Hubungan Turki-Israel by @AryaSandhiyudha


Israel dan Turki telah mencapai kesepakatan awal untuk memulihkan hubungan setelah mengalami kebekuan selama lima tahun, kata seorang pejabat Israel.

Kesepakatan itu ditandai kesediaan Israel membayar kompensasi kepada keluarga korban asal Turki yang tewas dalam serangan komando Israel terhadap sebuah kapal yang berusaha menerobos blokade Israel ke Jalur Gaza pada Mei 2010.

Sebagai imbalannya, Turki akan mencabut semua klaim terhadap Israel, dan akan mencegah kegiatan Hamas di wilayahnya, kata pejabat Israel yang tidak mau disebut namanya.

http://internasional.kompas.com/read/2015/12/18/14261541/Turki-Israel.Sepakat.Pulihkan.Hubungan

Berita ini hanya bersumber dari 'pejabat Israel yang tidak mau disebut namanya'.
Berita ini pun dijadikan haters Erdogan untuk bahan bully.
Di sosmed aktivis JIL girang banget seperti dapat amunisi untuk membully pendukung Erdogan.
Tak taunya mereka memang tak tau persoalan :D

Catatan: Hubungan Israel–Turki adalah warisan lama. Hubungan Israel–Turki terbentuk pada Maret 1949 ketika Turki menjadi negara mayoritas Muslim pertama (sebelum Iran pada tahun 1950) yang mengakui Negara Israel. (wikipedia)

***

[ANALISA]

Oleh Arya Sandhiyudha AS
Kandidat Doktor Fatih University Turki

1. Turki-Israel tengah mewacanakan pemulihkan hubungan, termasuk menghadirkan lg duta besar bagi kedua negara. Bagaimana analisa thd ini?

2. Perkembangan tsb akan sangat dipengaruhi tiga faktor utama: 1. Mavi Marmara, 2. Isolasi Kawasan, 3. Koreksi Domestik.

3. Pasca (penembakan) Mavi Marmara, Israel sepakat membayar kompensasi $ 20 juta akibat pembunuhan marinir Israel thd 8 orang Turki & 1 Turki-Amerika.

4. Pada 2010, tentara IDF (Israel) menyerang Kapal kemanusiaan Mavi Marmara dalam perjalanannya ke Jalur Gaza utk menembus blokade Israel.

5. Bila dana kompensasi dipenuhi, Turki janji akan menimbang utk membatalkan semua tuntutan Israel thd serangan Mavi Marmara.

6. Israel juga menuntut agar Saleh Aruori, pemimpin senior Hamas yg tinggal di Turki, tidak diizinkan menetap di Turki.

7. Sprti diketahui Turki-Israel -yg awalny trjalin baik- memburuk sejak Des 2008, ktk Israel menyerang Gaza, menewaskan 1.400 jiwa!

8. Turki-Israel akhirnya "putus" ketika 2010 pasukan Israel menyerbu Mavi Marmara. Dubes Israel diusir dari Ankara pada September 2011.

9. Israel baru meminta maaf pd 2013 dng menyebutnya sbg "kesalahan operasional" yg telah menyebabkan kematian para korban.

10. Faktor kedua yg akan menentukan perkembangan wacana normalisasi hubungan Turki-Israel ke depan adalah: Isolasi Turki di kawasan!

11. Wacana perbaikan hubungan Turki-Israel sangat dipengaruhi perkembangan isolasi Turki di kawasan. Turki banyak terlibat masalah dengan tetangga2nya.

12. Semakin Turki terisolasi di kawasan tersebut, semakin besar faktor tekanan kawasan & global utk perbaikan hubungan Turki-Israel.

13. Keinginan Turki utk tetap menjalin ikatan dengan negara2 demokratis Barat, AS & Eropa, bagian dari faktor diwacanakannya perbaikan hubungan Turki-Israel.

14. Perkembangan wacana "normalisasi" hubungan antara Turki dan Israel akan sangat dinanti oleh seluruh negara di kawasan.

15. AKP hingga sekarang nyatakan 3 prasyarat normalisasi Turki-Israel: permintaan maaf, kompensasi keluarga korban, dan akhiri blokade Gaza.

16. Yg menjadi sorotan juga ketegangan Turki dng Rusia; yg membuka spekulasi perlunya Turki mengimpor gas alam dari Israel.

17. Partai Rakyat Republik (CHP) pimpinan Kemal Kiliçdaroğlu melihat faktor isolasi kawasan ini yg akan sangat mempengaruhi Turki-Israel.

18. Faktor ketiga, yg akan pengaruhi prospek normalisasi Turki-Israel yg kembali mewacana adalah sikap elemen2 pendukung utama di domestik.

19. Lembaga Kemanusiaan Turki IHH telah mengecam wacana tsb. dan melihatnya akan merugikan bagi kepentingan Turki & Palestina.

20. Faktor tsb (Israel, kawasan, aspirasi domestik) yg akan sangat pengaruhi dinamika wacana Normalisasi Turki-Israel ke depan. WallahuA'lam.


0 Response to "[ANALISA] Normalisasi Hubungan Turki-Israel by @AryaSandhiyudha "

Post a Comment