Pernahkah Anda melihat wajah seseorang dengan warna kulit yang berbeda? Di mana sebagian kecil kulit wajahnya agak hitam, sedangkan bagian lainnya berwarna normal? Inilah yang disebut dengan melasma yakni suatu kondisi medis yang ditandai dengan munculnya bercak hiperpigmentasi yang dapat timbul di daerah kulit manapun yang telah terekspos oleh sinar matahari secara terus menerus, biasanya di dagu, pipi, dahi, dan bibir atas.
"Kulit orang Indonesia yang lebih sering mengalami masalah ini apalagi kaum perempuan, dan sering terjadi pada saat kehamilan," tutur Dr. Mardianti Ganjardani, SpKK, saat ditemui di acara seminar bertajuk, 'Jangan sembarangan, Cermatlah dalam Merawat Kulit', di bilangan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Oktober 2015.
Melasma disebabkan oleh sinar ultraviolet, hormon, dan faktor genetik. Pengobatan pigmentasi adalah cara terbaik, namun saat hamil seharusnya Anda menunda pengobatan ini sampai bayi Anda lahir.
Untuk pencegahan terhadap melasma tentunya dengan menghindari paparan terhadap sinar matahari dengan menggunakan tabir surya (sunblock/sunscreen). Bisa juga dengan menghindari terpaannya secara fisik dengan menggunakan payung, topi, dan kerudung.
Jika sudah terkena, pengobatan yang dapat diberikan dengan menggunakan obat topikal yang dioleskan dengan kandungan hidrokuinon, asam azalea, asam kojic, arbutin, dan tretinoin. "Sebagai treatment tambahan dapat dilakukan tindakan seperti chemical peeling, laser, dan mikrodermabrasi," ujar Dr. Mardianti.
Ditambahkan sang dokter bahwa pengobatan melasma membutuhkan waktu yang cukup lama, minimal empat minggu hasil pengobatan sudah dapat terlihat. "Namun hanya sampai beberapa bulan," kata Dr. Mardianti lagi.
Jerawat membandel
Masalah kulit lainnya yang dibahas dalam seminar yang sama adalah mengenai jerawat. Jerawat adalah peradangan dari kelenjar minyak yang disebabkan hormon, stres, infeksi, genetik, dan diet yang tidak baik. "Proses terjadinya jerawat adalah sumbatan pori sehingga minyak tidak dapat keluar. Maka terjadi penumpukan lalu timbul komedo hitam/putih, peradangan, dan timbulah jerawat," kata Dr. Yudha Ilhamsyah.
Untuk menghindari jerawat, Anda sebaiknya makan-makanan sehat, bersihkan wajah dua kali sehari, jangan memecahkan jerawat dengan tangan. Bila terjadi jerawat parah, berobat ke dokter spesialis kulit agar tidak terjadi iritasi.
"Dermabrasi, terapi hormon, anti-biotik, dan terapi laser cara lain untuk menghilangkan jerawat. Dan, setiap individu hanya memerlukan beberapa obat sesuai dengan keluhan," tambah dokter Yudha.
0 Response to "Inilah Penyakit Kulit yang Paling Sering Dialami Wanita Indonesia"
Post a Comment