Salah satu Kewajiban seorang Lakilaki yang sudah menikah adalah memberikan nafkah lahir dan batin pada wanita yang dinikahinya. Jika tidak melakukan kewajiban tersebut, mereka berdosa karena hukum agama yang mengatur tentang pemberian nafkah pada istri sudah jelas. Namun ketika berbicara tentang nafkah, apa yang tergambar dalam pikiran anda?
Mungkin kita akan menafsirkan bahwa nafkah itu adalah pemberian seorang suami kepada istrinya. Sebenarnya tanpa kita sadari terkadang kita salah memaknai arti nafkah. Kebanyakan Kita mungkin berpikir bahwa nafkah lahir itu berupa materi yang wujudnya terlihat sedangkan nafkah batin itu adalah pemenuhan kebutuhan biologis saja.
Padahal nafkah batin bukan hanya sebatas itu, menurut kebanyakan kaum ibu nafkah batin tidak selalu terletak pada pemenuhan kebutuhan biologis melainkan ada yang lebih dibutuhkan oleh mereka. Mungkin “iya” di awal pernikahan. Tapi seiring perjalanan usia pernikahan, hadirnya berbagai masalah juga kelelahan dalam proses berumahtangga, nafkah batin yang tadinya identik dengan hal yang bergelora, sekarang berubah biasa saja Beberapa point dibawah ini mungkin dilihat dari sisi humanisme wanita.
Setidaknya, sejauh ini menurut pengalaman saya sebagai seorang istri juga sebagai seorang ibu dan juga pengamatan hasil obrolan saya dengan sejumlah ibu, sesungguhnya inilah bentuk nafkah batin yang diharapkan istri dari suami mereka:
1. Para Suami Rela meluangkan waktu dari kesibukannya untuk membantu pekerjaan rumahtangga
Pekerjaan ibu atau istri dirumah tidak ada habisnya. Waktu luang untuk ongkang kaki atau duduk manis menonton televisi mungkin menjadi sesuatu yang langka. Beberapa jam saja “diam” ( tidak melakukan apaapa) dipastikan pekerjaan ibu akan semakin bertambah dan menggunung. Piring dan cucian yang menumpuk, dapur berantakan, teras yang kotor, dan.. Mungkin masih banyak lagi yang lain.
Buat para ayah atau para suami, cobalah saat anda pulang bekerja bisa sedikit rapih. Simpan baju bekas pakai anda ditempat yang semestinya, bukan dilempar atau disimpan semaunya. Belum lagi langsung perintah minta ini dan minta itu. Apalagi masih ditambah komentar tentang kondisi rumah yang tidak rapi, atau anakanak yang belum mandi.. jika para ibu memiliki suami seperti ini sabar ya.
Padahal jika saja para suami atau para ayah sepulang kerja bertanya dengan katakata yang lembut, “Mau dibantu apa sayang?” hmm..mungkin istri yang tadinya mau meminta anda membantu pekerjaan rumah, menjadi tidak tega meminta bantuan pada anda.
2. Memberikan kepercayaan penuh untuk mengelola keuangan
Perlu diketahui bahwasannya Nafkah lahir, bukan soal berapa nominalnya. Tetapi terletak pada seberapa terbuka suami terhadap istrinya. Keterbukaan dan komunikasi menjadi hal yang amat penting dalam hal ini.
Hendaknya suami memberi kepercayaan kepada istri untuk mengelola keuangan rumah tangga, jangan mencurigai apalagi mengungkitungkit nominal yang diberikan atau mengatakan kalimat ini “Masa uang belanja belum juga seminggu udah habis? “ kalimat seperti ini terkesan menyalahkan istri. Padahal terkadang ada kebutuhankebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi yang sifatnya mendadak atau ada alatalat dapur yang terpaksa harus dibeli.
Ga mungkin juga kan ketika kita membeli peralatan dapur, menunggu izin suami dulu. Tapi pesan untuk para istri bukan berarti juga anda menggunakan uang belanja bulanan atau mingguan yang diberi suami seenaknya tanpa perhitungan dan tanggung jawab. Beli sesuatu itu harus sesuai kebutuhan tidak boleh berlebihan.
Bagi para suami, istri anda akan merasa bahagia ketika anda percaya padanya. Lebih berbahagia lagi saat anda memberikan nafkah sambil mengatakan “Ini gajiku sayang, sekian rupiah.. kamu pegang ya, jika nanti tidak mencukupi untuk membiayai rumahtangga kita, sampaikan saja, aku akan bekerja lebih keras lagi,” hmm.. seorang istri pasti akan luluh hatinya dan tidak akan minta macammacam tuh.
3. Menerima istri apa adanya dan Tidak membandingkan istri dengan wanita lain.
Seperti apapun keadaan istri sekarang, ingatlah bahwa ia adalah jodoh terbaik untuk anda. Dialah yang menerima anda dengan kelebihan dan kekurangan anda. Dialah yang selama ini mendampingi anda baik saat senang atau susah, yang merawat anda saat anda sakit, menguatkan anda saat terpuruk.
Hargai pengorbanannya, jangan memuji wanita lain dihadapannya atau membandingkannya dengan wanita lain. Meski topiknya hanya sekadar warna Baju atau jilbab. Tidak ada wanita yang suka dibandingkan dengan wanita lain. Walaupun kalimat yang anda ucapkan bertujuan untuk memotivasi istri anda tetap saja hal itu akan menyakiti hatinya. istri suka dihargai sesuai keunikan pribadi mereka masingmasing.
4. Luangkan waktu untuk ajak istri jalan-jalan
Istri manapun pasti senang jika diajak jalanjalan. Tidak selalu berbelanja dan beli berlian.. cukup dengan mengajaknya makan siang, mengantarnya ke pasar, atau bahkan sesekali menggantikan tugasnya antar jemput anak. Itu sudah cukup menyenangkan baginya.
5. Jadilah teman curhat dan pendengar yang baik
Seandainya para suami tahu, sifat alami wanita selain mempercantik diri demi Anda, adalah Curhat. Berikan ruang untuknya agar ia menyampaikan perasaannya pada anda. Dengarkan ceritanya, keluhannya, kesedihannya, impiannya.. Meski mungkin kadang terdengar sepele dan menimbulkan kantuk bagi Anda. Seorang istri akan merasa bahagia ketika suami merespon baik apa yang di ungkapkannya saat bersama suaminya. Hal ini baik dan dapat mencegah istri anda curhat ke orang lain. Karena jika curhatnya kesalah orang, maka akan berbahaya.
6. Membiarkan istri tidur sampai pagi.
Nah, inilah point akhirnya. Membiarkan istri tertidur lelap tanpa mengganggunya merupakan salah satu cara menyayanginya. Terkadang ada waktu istri anda ingin tidur dengan puas sampai subuh, melepas kelelahan setelah seharian bekerja mengurus keluarga. Kadang... membiarkan istri beristirahat, dan tidak ribut dengan urusan “nafkah batin”, justru menjadi nafkah batin yang istimewa bagi para istri.
Itulah bentuk nafkah batin yang diinginkan istri dari suami mereka. Kalau pointpoint diatas itu dipenuhi.. Nafkah batin “ala bapakbapak” lancar lah.. dan dijamin tanpa kendala. Semoga bermanfaat, silahkan di share agar banyak yang menerima manfaat dari tulisan ini. Dan agar pasanganpasangan yang sudah menikah bisa saling memahami harapan masingmasing dari pasangannya.
Mungkin kita akan menafsirkan bahwa nafkah itu adalah pemberian seorang suami kepada istrinya. Sebenarnya tanpa kita sadari terkadang kita salah memaknai arti nafkah. Kebanyakan Kita mungkin berpikir bahwa nafkah lahir itu berupa materi yang wujudnya terlihat sedangkan nafkah batin itu adalah pemenuhan kebutuhan biologis saja.
Padahal nafkah batin bukan hanya sebatas itu, menurut kebanyakan kaum ibu nafkah batin tidak selalu terletak pada pemenuhan kebutuhan biologis melainkan ada yang lebih dibutuhkan oleh mereka. Mungkin “iya” di awal pernikahan. Tapi seiring perjalanan usia pernikahan, hadirnya berbagai masalah juga kelelahan dalam proses berumahtangga, nafkah batin yang tadinya identik dengan hal yang bergelora, sekarang berubah biasa saja Beberapa point dibawah ini mungkin dilihat dari sisi humanisme wanita.
Setidaknya, sejauh ini menurut pengalaman saya sebagai seorang istri juga sebagai seorang ibu dan juga pengamatan hasil obrolan saya dengan sejumlah ibu, sesungguhnya inilah bentuk nafkah batin yang diharapkan istri dari suami mereka:
1. Para Suami Rela meluangkan waktu dari kesibukannya untuk membantu pekerjaan rumahtangga
Pekerjaan ibu atau istri dirumah tidak ada habisnya. Waktu luang untuk ongkang kaki atau duduk manis menonton televisi mungkin menjadi sesuatu yang langka. Beberapa jam saja “diam” ( tidak melakukan apaapa) dipastikan pekerjaan ibu akan semakin bertambah dan menggunung. Piring dan cucian yang menumpuk, dapur berantakan, teras yang kotor, dan.. Mungkin masih banyak lagi yang lain.
Buat para ayah atau para suami, cobalah saat anda pulang bekerja bisa sedikit rapih. Simpan baju bekas pakai anda ditempat yang semestinya, bukan dilempar atau disimpan semaunya. Belum lagi langsung perintah minta ini dan minta itu. Apalagi masih ditambah komentar tentang kondisi rumah yang tidak rapi, atau anakanak yang belum mandi.. jika para ibu memiliki suami seperti ini sabar ya.
Padahal jika saja para suami atau para ayah sepulang kerja bertanya dengan katakata yang lembut, “Mau dibantu apa sayang?” hmm..mungkin istri yang tadinya mau meminta anda membantu pekerjaan rumah, menjadi tidak tega meminta bantuan pada anda.
2. Memberikan kepercayaan penuh untuk mengelola keuangan
Perlu diketahui bahwasannya Nafkah lahir, bukan soal berapa nominalnya. Tetapi terletak pada seberapa terbuka suami terhadap istrinya. Keterbukaan dan komunikasi menjadi hal yang amat penting dalam hal ini.
Hendaknya suami memberi kepercayaan kepada istri untuk mengelola keuangan rumah tangga, jangan mencurigai apalagi mengungkitungkit nominal yang diberikan atau mengatakan kalimat ini “Masa uang belanja belum juga seminggu udah habis? “ kalimat seperti ini terkesan menyalahkan istri. Padahal terkadang ada kebutuhankebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi yang sifatnya mendadak atau ada alatalat dapur yang terpaksa harus dibeli.
Ga mungkin juga kan ketika kita membeli peralatan dapur, menunggu izin suami dulu. Tapi pesan untuk para istri bukan berarti juga anda menggunakan uang belanja bulanan atau mingguan yang diberi suami seenaknya tanpa perhitungan dan tanggung jawab. Beli sesuatu itu harus sesuai kebutuhan tidak boleh berlebihan.
Bagi para suami, istri anda akan merasa bahagia ketika anda percaya padanya. Lebih berbahagia lagi saat anda memberikan nafkah sambil mengatakan “Ini gajiku sayang, sekian rupiah.. kamu pegang ya, jika nanti tidak mencukupi untuk membiayai rumahtangga kita, sampaikan saja, aku akan bekerja lebih keras lagi,” hmm.. seorang istri pasti akan luluh hatinya dan tidak akan minta macammacam tuh.
3. Menerima istri apa adanya dan Tidak membandingkan istri dengan wanita lain.
Seperti apapun keadaan istri sekarang, ingatlah bahwa ia adalah jodoh terbaik untuk anda. Dialah yang menerima anda dengan kelebihan dan kekurangan anda. Dialah yang selama ini mendampingi anda baik saat senang atau susah, yang merawat anda saat anda sakit, menguatkan anda saat terpuruk.
Hargai pengorbanannya, jangan memuji wanita lain dihadapannya atau membandingkannya dengan wanita lain. Meski topiknya hanya sekadar warna Baju atau jilbab. Tidak ada wanita yang suka dibandingkan dengan wanita lain. Walaupun kalimat yang anda ucapkan bertujuan untuk memotivasi istri anda tetap saja hal itu akan menyakiti hatinya. istri suka dihargai sesuai keunikan pribadi mereka masingmasing.
4. Luangkan waktu untuk ajak istri jalan-jalan
Istri manapun pasti senang jika diajak jalanjalan. Tidak selalu berbelanja dan beli berlian.. cukup dengan mengajaknya makan siang, mengantarnya ke pasar, atau bahkan sesekali menggantikan tugasnya antar jemput anak. Itu sudah cukup menyenangkan baginya.
5. Jadilah teman curhat dan pendengar yang baik
Seandainya para suami tahu, sifat alami wanita selain mempercantik diri demi Anda, adalah Curhat. Berikan ruang untuknya agar ia menyampaikan perasaannya pada anda. Dengarkan ceritanya, keluhannya, kesedihannya, impiannya.. Meski mungkin kadang terdengar sepele dan menimbulkan kantuk bagi Anda. Seorang istri akan merasa bahagia ketika suami merespon baik apa yang di ungkapkannya saat bersama suaminya. Hal ini baik dan dapat mencegah istri anda curhat ke orang lain. Karena jika curhatnya kesalah orang, maka akan berbahaya.
6. Membiarkan istri tidur sampai pagi.
Nah, inilah point akhirnya. Membiarkan istri tertidur lelap tanpa mengganggunya merupakan salah satu cara menyayanginya. Terkadang ada waktu istri anda ingin tidur dengan puas sampai subuh, melepas kelelahan setelah seharian bekerja mengurus keluarga. Kadang... membiarkan istri beristirahat, dan tidak ribut dengan urusan “nafkah batin”, justru menjadi nafkah batin yang istimewa bagi para istri.
Itulah bentuk nafkah batin yang diinginkan istri dari suami mereka. Kalau pointpoint diatas itu dipenuhi.. Nafkah batin “ala bapakbapak” lancar lah.. dan dijamin tanpa kendala. Semoga bermanfaat, silahkan di share agar banyak yang menerima manfaat dari tulisan ini. Dan agar pasanganpasangan yang sudah menikah bisa saling memahami harapan masingmasing dari pasangannya.
Sumber : cintaislami.com
0 Response to "Sebenarnya, Inilah Bentuk Nafkah Batin yang Di Inginkan Para Istri Dari Suami Mereka"
Post a Comment